
SEATLLE (Bloomberg): Permintaan emas global anjlok 19% pada kuartal kedua 2008 ketika harga mendekati rekor tertinggi dengan volatilitas yang tinggi pula.
Naik turunnya harga dengan selisih yang tinggi menyebabkan ketidakpastian untuk menentukan biaya pembuatan perhiasan yang terbuat dari emas.
World Gold Council melaporkan permintaan emas global turun menjadi 735,6 metrik ton pada kuartal II 2008 dari 905,7 ton pada periode yang sama tahun lalu.
Pembeliaan perhiasan emas juga tergerus 24%, dipicu anjloknya penjualan ke India, konsumen perhiasan emas terbesar dunia, sebesar 45%.
Total permintaan emas India turun menjadi 161,4 ton dari 291,1 ton. Konsumsi emas India tercatat sebesar 27% dari total konsumsi emas dunia selama 2007. Permintaan dari kawasan Timur Tengah juga anjlok 12% menjadi 86,1 ton.
Harga emas untuk pengiriman segera siang ini kembali turun 0,5% menjadi US$808,48 per ounce. Harga logam mulia ini bahkan sempat anjlok ke level US$802,34 kemarin, dan 22% tergerus dari rekor tertingginya US$1.032,70 pada 17 Maret 2008.
Pada kuartal kedua ini harga emas yang ditransaksikan di London rata-rata US$897,40 per ounce, atau naik 34% dari periode yang sama tahun lalu. Namun angka ini lebih kecil dibandingkan harga kuartal pertama 2008 yang sempat menyentuh rekor tertingginya.
Volatilitas harga emas, yakni naik turunnya harga, sebesar 25% pada kuartal kedua 2008 atau naik 14% dari tahun lalu.
Logam mulia ini mencapai rekor harga tertinggi setelah bank sentral AS, Federal Reserve menaikkan suku bunganya sehingga menekan dolar AS ke level terlemahnya terhadap euro. (ln)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar