Rabu, 26 Maret 2008

Deutsche Bank, Glaxo, Xstrata lemahkan bursa Eropa

JAKARTA: Saham-saham Eropa merosot setelah Deutsche Bank AG menyatakan mungkin tidak dapat memenuhi prediksi laba bersihnya dan satu laporan AS menunjukkan bahwa order produk barang secara tidak terduga menurun, yang menambah kekhawatiran bahwa pelambatan ekonomi bakal menekan pertumbuhan laba.

Deutsche Bank memimpin penurunan saham-saham finansial setelah bank terbesar Jerman tersebut menyatakan prospek jangka pendek tetap "sangat menantang".

GlaxoSmithKline Plc mempimpin penurunan saham-saham perusahaan perawatan kesehatan setelah Morgan Stanley menurunkan estimasi harga untuk produsen obat terbesar Eropa tersebut sebesar 17%.

Xstrata Plc terpuruk setelah Cia. Vale do Rio Doce dari Brasil mengajukan satu proposal untuk membeli perusahaan tambang tersebut.

Indeks Dow Jones Stoxx 600 Eropa turun 0,7% menjadi 304,63. Indeks tersebut mencatatkan penurunan 16% tahun ini terkait kekhawatiran bahwa rugi kredit sebesar $200 miliar bakal mengikis laba bersih dan menahan pertumbuhan ekonomi.

"Terdapat kesulitan di pasar kredit, dan masih akan ada berita buruk lagi," kata Benoit de Broissia, anlais di Richelieu Finance. "Perekonomian tengah melambat dan kondisi kredit mengetat."

Indeks-indeks patokan nasional di 12 dari 18 pasar Eropa barat menurun. Indeks FTSE Inggris turun 0,5%, sama seperti DAX Jerman. Indeks CAC 40 Perancis turun 0,3%. Indeks Stoxx 50 terkoreksi 0,9%, sementara indeks Euro Stoxx 50 tergelincir 0,6%.

"Kita akan memasuki resesi dunia," kata Roger Nightingale dari Pointon York Ltd di London. "Itu sudah cukup jelas ketika kita memasuki 2007 bahwa kita akan mengalami krisis perumahan."

Satu laporan pemerintah AS menunjukkan bahwa order untuk produk tahan lama secara tidak terduga menurun di bulan Februari. Penurunan terbesar sepanjang masa dalam hal permintaan peralatan mesin mengindikasikan bahwa perusahaan-perusahaan kian enggan berinvestasi di saat perekonomian mulai memasuki kondisi resesi.

Saham Deutsche Bank turun 2% menjadi 72,05 euro. Kemungkinan writedown aset lebih lanjut serta kondisi ekonomi yang kian tidak menguntungkan dapat "mempengaruhi kemampuan kami untuk mencapai target profitabilitas sebelum pajak kami," kata CEO Josef Ackermann dalam laporan tahunan yang dipublikasikan hari ini.

Sementara itu, UBS AG, bank terbesar Eropa dari segi aset, turun 2,9 persen menjadi 29,34 franc Swiss. Barclays Plc, bank terbesar ketiga Inggris, turun 3,1% menjadi 444,75 pence.

Produsen obat menjadi grup yang berkinerja terburuk di indeks Stoxx 600 setelah Morgan Stanley menurunkan estimasi harga untuk perusahaan-perusahaan terbesar di kawasan tersebut. (ln)

Tidak ada komentar: