Minggu, 16 Maret 2008

Minyak dekati $110 terimbas krisis kredit


JAKARTA: Minyak mentah diperdagangkan dengan pergerakan tipis mendekati level $110 per barel di New York setelah krisis kredit di AS dan pelemahan dolar memicu para investor untuk mencari alternatif dengan beralih ke komoditas.

Dolar anjlok ke rekor terendah terhadap euro dan franc Swiss dalam 12 tahun terakhir terhadap yen terkait spekulasi bahwa lebih banyak bank yang bakal melaporkan kerugian di pasar kredit setelah JPMorgan Chase & Co. dan New York Federal Reserve menyelamatkan Bear Stearns Cos.

Para invesor memperkirakan Fed akan menurunkan sukubunga pinjaman utamanya hingga sebesar tiga perempat poin persen, besok, berdasarkan perdagangan berjangka.

"Berita Bear Stearns ini hanya akan memberi lebih banyak tekanan pada dolar," kata Mark Pervan, analis komoditas senior di Australia dan New Zealand Banking Group Ltd. di Melbourne. Para investor "jelas tampak memperhatikan minyak dan emas sebagai komoditas primer" untuk dipegang, kata dia.

Minyak mentah untuk pengiriman April tercatat di level $110,02 per barel, atau turun 19 sen, pada perdagangan elektronik after-hours di New York Mercantile Exchange pada pukul 10:06 waktu Sydney.

Kontrak tersebut turun 12 sen ke $110,21 pada 14 Maret, atau penurunan pertama dalam lima hari terakhir, setelah menyentuh rekor tertinggi $111 pada 13 Maret.

Kontrak April akan jatuh tempo pada 19 Maret. Kontrak Mei yang lebih banyak dipegang investor tercatat di level $108,50 per barel, atau turun 24 sen, setelah sempat ajlok 0,4% menjadi $108,74 per barel pada 14 Maret.

Kontrak minyak New York telah mencatat kenaikan 15% tahun ini setelah kemerosotan dolar dan penurunan pasar saham AS memicu kalangan manajer investasi untuk menanam modal di komoditas. Bullion menguat 20% pada saat yang sama.

Kalangan spekulan memperbesar taruhan mereka untuk kenaikan harga minyak dalam lima pekan terakhir, demikian menurut data U.S. Commodity Futures Trading Commosion. Posisi net-long, yakni selisih antara order beli dan order jual komoditas, naik 14% menjadi 113.307 kontrak pada 11 Maret, atau tertinggi sejak rekor 127.491 kontrak dibukukan pada 3 Agustus.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei merosot ke level $106,00 per barel, atau turun 20 sen di bursa ICE Futures Europe London, hari ini, setelah sempat merosot 0,2% menjadi $106,20 pada 14 Maret, Kontrak April jatuh tempo hari itu di level $107,55, atau rekor tertinggi penutupan, setelah sempat menyentuh level tertinggi intraday di $108,02 di awal sesi.

Tidak ada komentar: