Rabu, 19 Maret 2008

Harga minyak turun akibat permintaan lemah

NEW YORK: Harga minyak dunia di New York turun dalam dua hari terakhir setelah pemerintah AS melaporkan penurunan permintaan akan komoditas strategis itu, meningkatkan perhatian atas perlambatan sehingga menurunkan konsumsi.Rata-rata permintaan minyak turun 20,3 juta barel per hari dalam empat pekan terakhir, atau turun 3,2% dibandingkan tahun sebelumnya, demikian Departemen Energi mengatakan.

Harga minyak sempat menembus rekor tertinggi pekan ini kendati sejumlah analis memperkirakan konsumsi akan meningkat setelah 2007."Mudah untuk menyaksikan permintaan tahun ini lebih baik, ekonomi telah menurun dan harga semakin meningkat," kata Rowan Menzies dari Commodity Warrants Australia Ltd. di Sydney seperti dikutip Bloomberg.

"Harga telah jauh meningkat saat ini, memaksa permintaan menurun."Minyak mentah untuk pengiriman bulan Mei turun US$0,88 atau 0,9% ke level US$101,66 per barel setelah perdagangan ditutup di New York Mercantile Exchange(NYMEX).

Pagi ini posisi harga minyak tersebut di level US$101,99 per barel di Singapura, harga minyak telah mengalami kenaikan 80% dari posisi tahun lalu.Kemarin harga minyak kontrak untuk April turun US$4,94 atau 4,5% ke level US$104,48 per barel, suatu penurunan tertinggi sejak Agustus 2006. Harga jual kontrak berjangka untuk bulan Mei turun 5,5%.

Sedangkan harga future minyak naik ke level US$111,80 pada 17 Maret, level tertinggi sejak perdagangan di tahun 1983.Dengan kondisi tersebut, kecenderungan permintaan minyak diperkirakan akan turun antara April hingga Juni menyusul penyulingan minyak untuk menjaga naiknya konsumsi selama musim panas, ketika perjalanan liburan meningkat.

Tidak ada komentar: