SINGAPURA (Bloomberg): Bank Pembangunan Asia (ADB) menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi untuk wilayah itu karena berkurangnya ekspor dan ekspansi di China serta India.
Asia, tidak termasuk Jepang, diperkirakan mencatat pertumbuhan 7,6% tahun ini, lebih kecil dari estimasi 8,2% pada September, ungkap lembaga yang berbasis di Manila itu hari ini. Wilayah itu tumbuh 8,7% tahun lalu, tingkat tercepat hampir dalam dua dasawarsa.
Bank-bank sentral akan mengeluarkan kebijakan untuk meredam inflasi ketimbang mendorong pertumbuhan ekonomi. ADB merupakan organisasi kedua pekan ini setelah Bank Dunia yang mengingatkan ancaman kenaikan harga energi dan pangan di wilayah Asia. China akan menerapkan kebijakan ketat moneter tahun ini, ungkap Dewan Negara.
"Risiko utama bukan pada melemahnya pertumbuhan tetapi kenaikan harga komoditas dan percepatn inflasi," ujarnya.
Rabu, 02 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar