Selasa, 22 April 2008

Bursa Australia Kembali Melemah

JAKARTA: Indek futures S&P/ASX 200 untuk kontrak Juni turun 17 poin menjadi 5.583 pada pukul 6.59 waktu Sydney. Bank of New York Australia ADR Index juga turun 0,2% di New York.
Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 turun 35,70 poin menjadi 5.564,60.

Saham pertambangan, diukur dari enam logam yang ditransaksikan di London Metal Exchange, termasuk tembaga dan nilei, naik 2%. Tembaga naik 2,1%, timah naik 2,3% dan nikel memberikan keuntungan 1,6%.

American depositary receipts of BHP Billiton Ltd., yang merupakan industri tambang terbesar di dunia, turun 0,7% menjadi ekuivalen dengan A$43,90 per saham di New York, 38 sen lebih tinggi dibandingkan dengan harga penutupan di bursa Sydney.

Kenaikan itu akibat dampak positif dari berita bahwa BHP akan merilis laporan mengenai produksi untuk kuartal ketiga.

Rio Tinto Group, perusahaan pertambangan terbesar ketiga di dunia, turun A$2,24 atau 1,6% menjadi A$142,31.

Dalam perkembangan lainnya, harga minyak mentah untuk pengiriman Mei naik US$1,89, atau 1,6% menjadi US$119,37 per barel di New York Mercantile Exchange, yang ditutup dengan rekor baru. Itulah sebabnya harga Woodside Petroleum Ltd., produsen minyak dan gas terbesar kedua di Australia, naik 49 sen A$58,59.

James Hardie Industries NV, penjual rumah terebsar di AS, turun 8 sen atau 1,3% menjadi A$6,01, sedangkan Westfielad Group, yang memilikinya sedikitnya 59 pusat perbelanjaan, turun 7 sen menjadi A$18,38.

ABC Learning Centres Ltd, perusahaan penerbit yang terbesar di dunia dan memiliki fasilitas pusat peduli anak, ratingnya mengalami peningkatan menjadi "beli" dari sebelumnya "tahan" di ABN Amro Holding NV. ABC naik 62 sen atau 46% menjadi A$1,98, yang tertinggi sejak 2001, setelah disepakati untuk menjual 60% kepemilikan assetnya di AS kepada Morgan Stanley.
Saham lainnya, Woolworths turun 34 sen atau 1,2% menjadi A$28,43. Wesfarmers diekpektasikan untuk diperdagangkan hari ini, untuk pertama kali sejak Rabu lalu. (ln)

Tidak ada komentar: