JAKARTA: Harga spot emas pagi ini US$902,55 per ounce, atau turun dibandingkan dengan perdagangan kemarin sore US$917,85, menurut siaran televisi CNBC.
Harga emas menurun ke tingkat terendah selama tiga pekan terakhir setelah biaya energi menurun dan nilai tukar euro lebih kuat terhadap dolar AS, membuat logam mulia menjadi lebih menarik sebagai alternatif investasi. Sementara itu, harga perak juga turun.
Harga minyak mentah di bursa berjangka turun dari rekor tertinggi US$119,90 per barel kemarin dan euro diperdagangkan lebih rendah US$1,60. UBS AG mengatakan bahwa emas akan dijual seharga US$850 per ounce dalam tiga bulan, turun dari prediksi semula US$1.000.
Harga logam mulia itu naik mencapai rekor US$1,033,90 pada 17 Maret, ketika euro dan minyak mentah tercatat sebelumnya.
"Harga emas akan kembali melemah," kata Stephen Platt, futures strategist di Archer Financial Services di Chicago. "Kondisi ini juga dipengaruhi oleh menurunnya harga minyak mentah dan tekanan terhadap euro. Dalam sesi perdagangan selanjutnya emas potensial naik karena pasoknya terbatas."
Harga emas di bursa berjangka untuk pengiriman Juni turun US$16,20 atau 1,8% menjadi US$909 per ounce di Comex Division of the New York Mercantile Exchange. Awalnya, harganya sempat menyentuh US$899,20 yang merupakan terendah sejak 3 April tahun ini.
Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Juli juga turun 54,8 sen atau 3,1% menjadi US$17,276 per ounce. Logam mulia itu tetap naik 16% selama tahun ini, ketika emas meraih keuntungan 8,5%.
Perak, yang lebih mudah diaplikasikan di sektor industri daripada emas, turun 5,7% dalam lima sesi perdagangan. Harganya turun menjadi US$15,50 setelah 12 bulan, Goldman Sach Group Inc. mengatkaan dalam laporan pada 17 April. (ln)
Kamis, 24 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar